Jakarta, Wartapena. Menandai usia ke-34 tahun, hari ini 7 Mei 2014 Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mengadakan Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) bertempat di gedung PT Astra International Tbk (Astra). Tema yang diangkat dalam perayaan kali ini adalah “Elevate the Competencies,” dengan tujuan agar YDBA dan Usaha Kecil Menengah (UKM) dapat meningkatkan kompetensinya agar siap menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun 2015.
Acara ini dihadiri oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia MS Hidayat, Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Syarief Hasan, Direksi Astra, Pembina YDBA, Eksekutif Astra, Pengawas dan Pengurus YDBA, para Pimpinan UKM mitra YDBA serta rekan-rekan wartawan.
Keterangan foto: Ketua Pembina Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Prijono Sugiarto (paling kanan) bersama Ketua Pengurus YDBA F.X. Sri Martono (paling kiri) mendampingi Menteri Perindustrian RI MS Hidayat (kedua kanan) dan Menteri Koperasi dan UKM RI Syarief Hasan (kedua kiri) pada acara Peluncuran Direktori UKM Manufaktur Mitra YDBA pada HUT ke-34 YDBA (7/5/2014).
Direktori UKM Manufaktur Mitra YDBA
Dalam perayaan ini, diluncurkan Direktori UKM Manufaktur Mitra YDBA, yang diterbitkan dengan tujuan untuk memberikan apresiasi kepada UKM, khususnya Mitra YDBA yang telah menunjukkan perkembangan signifikan seiring pertumbuhan bisnis Astra. Penerbitan direktori ini juga merupakan sarana penyediaan informasi bagi para stakeholder sehingga mereka dapat lebih mengenal YDBA dan UKM mitra YDBA. Dalam acara ini, Ketua Pembina YDBA menyerahkan Direktori UKM Manufaktur Mitra YDBA kepada Menteri Perindustrian RI serta Menteri Koperasi dan UKM RI.
Penghargaan untuk para Mitra
YDBA kembali memberikan penganugerahan penghargaan UKM Mandiri, UKM Hijau, UKM QCC Terbaik, LPB Terbaik dan LKM Terbaik. UKM QCC Terbaik merupakan kategori baru, karena tahun ini untuk pertama kalinya YDBA mengadakan kontes Quality Control Circle (QCC).
Berikut profil penerima penghargaan:
1. PT Mandiri Panca Prima
Perusahaan ini (PT Mandiri Panca Prima) bergabung dengan YDBA sejak tahun 2002. Perusahaan ini bergerak di bidang Manufaktur. Hingga sekarang, perusahaan ini aktif mengikuti program pelatihan dan pendampingan di YDBA. Sebagai pemenang kategori UKM Mandiri, perusahaan yang dipimpin oleh Luthfi B. Prakarsa ini senantiasa berkomitmen untuk mengedepankan lima pilar kemandirian yang telah disosialisasikan oleh YDBA, yaitu Ke HRD-an, Produksi, Pemasaran, Keuangan dan Astra Green Company.
2. CV Azka Syahrani
UKM ini (CV Azka Syahrani) merupakan UKM Mitra YDBA yang bergerak di bidang kerajinan. Produknya yang khas berupa busana muslim yang mengangkat khasanah etnik nusantara seperti Batik Lawas, Lurik ATBM Klaten, Sasirangan Banjarmasin dan Jumputan Palembang menjadikan UKM ini sebagai salah satu usaha yang membuka lapangan pekerjaan untuk 700 orang yang tergabung dalam kelompok penyulam. Usaha yang digawangi oleh Leony Agus Setyawati ini berhasil meraih penghargaan sebagai UKM Mandiri, karena komitmen dan realisasinya yang tinggi dalam hal Ke HRD-an, Produksi, Pemasaran, Keuangan dan Astra Green Company.
3. PT HRA Group
UKM ini (PT HRA Group) bergerak di bidang jasa perbaikan, perawatan dan penyediaan suku cadang kendaraan roda empat. Perusahaan yang dimiliki oleh tiga sahabat ini, yaitu Heri Cahyono, Romadi dan Ali berdiri sejak tahun 2001. Perusahaan yang memenangkan penghargaan sebagai UKM Mandiri ini dinilai telah melakukan banyak improvement, seperti dalam hal strategi pelayanan HRA Group berupa penyedia jasa spesialis tire service dan pelayanan bengkel umum, sehingga dari improvement-nya dapat menghasilkan bengkel sebanyak tiga outlet, jumlah karyawan hingga 450 orang, business growth per tahun sekitar 60% dan jumlah bisnis ke pelanggan sebanyak 137 outlet.
4. Agus Kusworo
Agus adalah petani mitra YDBA melalui Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Banua Prima Persada, Binuang, Kalimantan Selatan, yang sukses meraih gelar petani mandiri. Pria yang lahir 13 Juni 1976 ini berhasil mendirikan demplot percontohan tanaman cabe seluas 1,5 hektar yang tujuannya sebagai sekolah lapang untuk petani-petani yang ada di sekitar kecamatan Simpang Empat khususnya mitra LPB Banua Prima Persada. Mottonya “Jangan Malu Jadi Petani,” membuat Agus berhasil menyuplai produknya ke pasar retail modern.
5. PT Asalta Mandiri Agung
UKM ini (PT Asalta Mandiri Agung) bergabung dengan YDBA sejak tahun 2002. Perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur ini mempunyai prestasi di bidang implementasi Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LK3) berdasarkan kriteria standar Astra Green Company. Prestasi ini diraih melalui komitmen dari pemilik perusahaan, Djajadi Wikara, yang menerima kategori UKM Hijau dan diturunkan ke seluruh karyawan melalui berbagai pelatihan dan pendampingan yang sudah berjalan sejak tahun 2002 tersebut.
6. PT Gemilang Lestari Teknindo
UKM ini (PT Gemilang Lestari Teknindo) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengerjaan logam dan permesinan. Perusahaan spesialis bidang stamping yang menghasilkan produk-produk komponen alat berat, elektronik dan mesin diesel ini berdiri sejak tanggal 27 Januari 1997. PT Gemilang Lestari Teknindo merupakan salah satu perusahaan yang dinilai aktif mengikuti program pelatihan dan pendampingan di YDBA. Sebagai pemenang kategori UKM QCC Terbaik, perusahaan yang didirikan oleh Asep Syaefudin ini senantiasa berkomitmen untuk mengedepankan continuous improvement.
7. LPB Banua Prima Persada
Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) Banua Prima Persada adalah salah satu LPB YDBA yang didirikan pada tahun 2011 di Binuang, Kalimantan Selatan. LPB ini dikoordinatori oleh Djoko Handono Warih. LPB ini berhasil meraih gelar sebagai yang terbaik tahun 2014, karena prestasinya dalam membina UKM dalam bidang Pertanian Hortikultura, Perikanan Air Tawar, Perkebunan Karet, Bengkel Umum R-2 dan berbagai Makanan khas Binuang.
8. LKM Mitra Surya Sejahtera
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Mitra Surya Sejahtera didirikan pada tahun 2008 atas kerjasama YDBA dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL). LKM yang dipimpin oleh Reynold ini memberikan pembiayaan kepada para petani kelapa sawit di daerah perkebunan AAL. LKM ini mendapatkan predikat SEHAT dalam penilaian Tingkat Kesehatan LKM yang merupakan alat ukur penilaian YDBA.
Seminar Leadership
Perayaan HUT YDBA dihiasi oleh Seminar Transformational Leadership. Seminar yang menghadirkan nara sumber Soesanto Goentoro, seorang pengusaha dan fotografer sekaligus pengarang buku Aircraft in You ini diharapkan dapat mendorong para UKM merealisasikan mimpinya dengan menerapkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesannya.
Beri kail, bukan ikan
YDBA merupakan Yayasan yang didirikan oleh William Soeryadjaya pada 1980 dengan filosofi “Berikan Kail Bukan Ikan.” YDBA didirikan sebagai komitmen Astra untuk berperanserta secara aktif dalam membangun bangsa, seperti yang diamanatkan dalam butir pertama filosofi Astra, Catur Dharma, yaitu Menjadi Milik yang bermanfaat bagi Bangsa dan Negara.
YDBA menjalankan program tanggung jawab sosial Astra dengan fokus pada UMKM yang meliputi UMKM subkontraktor terkait value chain bisnis Astra, manufaktur tidak terkait bisnis Astra, bengkel mitra Honda, AHASS (Astra Honda Authorized Service Station), bengkel umum roda empat, bengkel umum roda dua, pengrajin dan petani.
YDBA memfasilitasi UMKM yang tersebar di Indonesia baik yang masuk dalam value chain bisnis Astra maupun tidak berdasarkan pada operating values, yaitu CARE (Compassionate, Adaptive, Responsible dan Excellent). YDBA juga memberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM sesuai dengan kebutuhannya, yaitu untuk mencapai kemandirian. YDBA tidak meninggalkan UMKM begitu saja namun tetap memastikan langka-langkah menuju kemandirian tersebut.
Dalam kiprahnya, hingga Desember 2013 lalu, YDBA telah memberikan pembinaan kepada 8.106 UMKM atau bertambah sebanyak 624 UMKM dari tahun 2012 yang jumlahnya 7.482 UMKM. Dari pembinaan tersebut tersedia 55.191 lapangan pekerjaan. Untuk pemuda putus sekolah, YDBA telah melatih pemuda putus sekolah menjadi mekanik sebanyak 512 orang bertambah 80 orang dari tahun 2012 yaitu 432 orang. (*)