Judul:
Penulis: Wawan Tunggul Alam
Jenis Buku: Olahraga/Hobi/Sepak bola
Sasaran: Umum dan pencinta sepak bola
Harga: Rp 23.000,-
ISBN 978-602-18057-1-8;
12,5 cm x 17,5 cm;
137 hlm.
Buku ini mengupas tentang bagaimana pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia dan di berbagai negara yang maju persepakbolaannya. Buku yang sarat wawasan dan pengetahuan tentang sepak bola ini, penting dan menarik di baca bagi berbagai kalangan, baik pemain, pelatih, pengelola Sekolah Sepak Bola, orang tua dan masyarakat penggila bola. Dengan membaca buku ini, semakin jelas mengapa sepak bola Indonesia belum mampu berprestasi sekalipun ditingkat Asia.
Isi Buku:
Banyak orang berteori: seorang anak yang tidak berbakat bermain sepak bola tidak bisa menjadi pemain hebat. Benarkah? Boleh jadi, setelah membaca buku ini menjadi terbuka wawasan kita, bahwa sejatinya seorang anak yang tak berbakat sekalipun bisa menjadi pemain sepak bola hebat. Testimoni mengenai hal inipun dipaparkan oleh Frank de Boer bersaudara yang pernah memperkuat timnas Belanda, dan kini menjadi pelatih Ajax Amsterdam.
Tapi, tentu saja untuk menjadi pemain sepak bola (sekalipun tidak punya bakat) harus memenuhi beberapa persyaratan. Nah, berbagai persyaratan itulah yang kemudian diulas dalam buku ini. Dan, seandainya persyaratan-persyaratan itu diikuti, tak usah khawatir anak Anda bisa menjadi pemain sepak bola hebat.
Tak hanya itu saja. Buku ini juga menyoroti tentang bagaimana mengelola Sekolah Sepak Bola (SSB) yang bertanggung jawab, bagaimana cara melatih anak-anak usia dini dan usia muda, apa saja teknik yang perlu dilatih setiap hari di rumah, bagaimana cara pelatih melatih anak-anak SSB, dan sebagainya.
Yang juga tak kalah menariknya, di buku ini diulas mengenai pembinaan usia muda (U8-U15) dari berbagai negara, seperti Jerman, Spanyol, Inggris, Jepang, Portugal, dan lainnya, yang diulas dalam bagian “Belajar Dari Belahan Dunia”. Membaca bagian ini, maka kita akan mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara negara-negara yang maju sepak bolanya itu melakukan pembinaan usia muda hingga terbentuk tim nasional yang tangguh. Sehingga, kita akan mendapatkan studi perbadingan, yang akhirnya mencapai pada suatu kesimpulan: mengapa sepak bola Indonesia tidak maju-maju.
Buku ini patut dibaca, tidak saja oleh pemain, pelatih, dan pengelola SSB, tapi juga untuk orang tua dan masyarakat penggila bola. Pasalnya, dalam bukuini juga dipaparkan bagaimana perilaku yang terjadi setiap diadakan turnamen antar SSB. Kita seolah ditelajangi, beginilah potret pembinaan sepak bola usia muda di Indonesia, yang juga membuat sepak bola kita tidak mampu berprestasi sekalipun di tingkat Asia Tenggara. (*)