9 Februari 2018
Wartapena, Jakarta – Sejak dimulainya era swastanisasi Bursa Efek pada 13 Juli 1992 silam, pasar modal Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan. Nilai kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) telah tumbuh 29.555 persen menjadi Rp7.235,83 triliun dari Rp24,4 triliun pada lebih dari 25 tahun yang lalu.
Nilai kapitalisasi pasar BEI saat ini juga telah melampaui total aset perbankan per November 2017 yang sebesar Rp7.222 triliun. Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang swastanisasi Bursa Efek juga mencatatkan persentase pertumbuhan yang paling tinggi dibandingkan bursa negara lain yakni 2.272 persen menjadi 6.505,52 poin per akhir pekan ini dari level di 13 Juli 1992 silam sebesar 274,24 poin.
Persentase pertumbuhan IHSG melampaui Bursa Thailand sebesar 104 persen, Malaysia 190 persen, Singapura 132 persen, Jepang 37 persen, Amerika Serikat (Indeks Dow Jones) 692 persen, serta Inggris 165 persen. Dari sisi outstanding obligasi di BEI juga mengalami pertumbuhan selama lebih dari 25 tahun terakhir sebesar 315 persen menjadi Rp2.487 triliun dari Rp598,7 triliun di 1992 silam.
Pergerakan IHSG selama sepekan terakhir mengalami perubahan 1,86 persen menjadi 6.505,52 poin. Nilai kapitalisasi pasar BRI juga berubah 1,84 persen menjadi Rp7.235,83 triliun.
Rata-rata nilai transaksi perdagangan harian IHSG pada pekan ini juga mengalami perubahan 6,26 persen menjadi Rp9,50 triliun dari Rp10,14 triliun sepekan sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian IHSG mengalami peningkatan 16,5 persen menjadi 14,61 miliar unit saham dari 12,54 miliar unit saham sepekan sebelumnya, dan rata-rata frekuensi harian pada pekan ini ikut berubah 7,45 persen menjadi 374,67 ribu kali transaksi dari 404,84 ribu kali transaksi pada pekan lalu.
Investor asing membukukan aksi jual bersih pada pekan ini dengan nilai Rp 5,3 triliun. Sepanjang tahun ini investor asing membukukan aksi beli bersih senilai Rp 1,75 triliun.
Pengembangan Pasar Modal
Serangkaian program pengembangan pasar modal kembali dilakukan oleh BEI di sepanjang pekan ini. Berbagai program edukasi dan sosialisasi dilakukan di berbagai kota demi meningkatkan jumlah investor pasar modal.
Pada pekan ini BEI melalui Kantor Perwakilan Ambon bersama Phillip Sekuritas Indonesia Cabang Ambon dan Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Universitas Pattimura memberikan Sosialisasi Nabung Saham kepada aparatur desa dan masyarakat desa di Negeri Bola Desa Tulehu, Maluku Tengah, Senin (5/2). Selanjutnya pada Selasa (6/2), BEI melalui Kantor Perwakilan Jambi mengadakan Workshop Wartawan Pasar Modal Jambi. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silahturahmi antara BEI dengan Wartawan Pasar Modal Jambi sekaligus memberikan informasi market update Tahun 2018.
BEI mengadakan konferensi pers terkait dengan perkembangan Pasar Modal Indonesia pada Selasa (6/2). Pada Rabu (7/2), Direktur Utama BEI Tito Sulistio mendapatkan Anugerah Apresiasi Karya Alumni Universitas Indonesia dari Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI) atas jasanya sebagai salah satu alumni yang memberikan kontribusi bagi ekonomi Indonesia di bidang pasar modal.
Selain Tito, ILUNI juga memberikan apresiasi di bidang Kesehatan kepada Direktur Utama PELNI Fathema Djan Rachmat dan apresiasi di bidang Hukum kepada Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Freddy Haris. Turut hadir dan memberikan sambutan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS Bambang PS Brodjonegoro.
Kantor Perwakilan BEI Ambon bersama Phintraco Sekuritas Indonesia Cabang Manado memberikan Sosialisasi Pasar Modal kepada staf, dosen dan mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Ternate, pada Kamis (8/2). Acara ini dibuka dan dihadiri oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku Utara Saiful Deni. Di hari yang sama di kota berbeda, BEI melakukan silatuhrahmi bersama gubernur Jawa Barat sekaligus melakukan diskusi program optimalisasi peran pasar modal dalam pembangunan ekonomi di Jawa Barat.
Kemudian, BEI melalui Kantor Perwakilan Riau mengadakan Kegiatan Forum Calon Investor Bank Mandiri Bengkalis, Kamis (8/2). Acara ini bertujuan untuk mengenalkan Pasar Modal kepada masyarakat Riau dan meningkatkan jumlah investor yang berinvestasi di Pasar Modal Indonesia.
Seremoni pembukaan perdagangan BEI pada pekan ini dilakukan oleh Climate Bonds Initiative, pada Senin (5/2). Penekanan layar sentuh dilakukan oleh Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, CEO Climate Bonds Initiative Sean Kidney, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Kemudian, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Hariyadi Sukamdani melakukan seremonial pembukaan perdagangan BEI Rabu (7/2) serta penandatanganan nota kesepakatan antara BEI dengan APINDO Sumatera Utara.