PT Bank Danamon Indonesia, Tbk (“Danamon”) hari ini mengumumkan kinerja keuangan kuartal pertama tahun 2014 dimana Perseroan membukukan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau regulatory loan to deposit ratio (LDR) yang membaik menjadi 94,1%, pertumbuhan kredit sebesar 16% menjadi Rp 136 triliun dan total pendanaan yang naik sebesar 22% menjadi Rp 139 triliun dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. Danamon membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 875 miliar pada kuartal pertama tahun 2014.
“Pertumbuhan kredit Danamon mencerminkan perekonomian yang stabil. Tekanan inflasi sudah mereda, sementara variabel ekonomi lainnya masih sesuai dengan ekspektasi, sejalan dengan proses pemulihan pada negara-negara maju,” kata Henry Ho, Direktur Utama Danamon.
Pertumbuhan kredit Danamon didukung oleh pertumbuhan kredit kepada segmen mass market, yang berkontribusi sebesar 52% dari total kredit Danamon. Kredit mass market mencakup kredit melalui Danamon Simpan Pinjam (DSP) kepada nasabah wirausahawan mikro, kredit kepemilikan kendaraan bermotor melalui Adira Finance dan kredit perabotan rumah tangga (durable goods) melalui Adira Kredit. Sampai akhir bulan Maret 2014, kredit mass market Danamon tumbuh 6% secara year-on-year menjadi Rp 70,4 trliun. Sementara itu, kredit non mass market, yang terdiri dari antara lain, kredit ke segmen usaha kecil dan menengah, komersial, dan wholesale, membukukan pertumbuhan sebesar 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 65,5 triliun.
Untuk pertumbuhan kredit per segmen usaha, kredit terhadap segmen usaha kecil dan menengah (UKM) tumbuh 15% menjadi Rp 21,3 triliun, sementara kredit untuk segmen usaha mikro melalui DSP tumbuh sebesar 4% dibandingkan kuartal pertama tahun 2013 menjadi Rp 20 triliun. Secara keseluruhan, kredit Danamon kepada segmen usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tumbuh sebesar 9% menjadi Rp 41,4 triliun atau 30% dari total kredit Danamon. Selain itu, kredit ke segmen komersial tumbuh 29% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu menjadi Rp 16,3 triliun, sementara kredit kepada segmen wholesale tumbuh sebesar 46% menjadi Rp 18,6 triliun. Pada kuartal pertama tahun 2014, kredit kendaraan bermotor melalui Adira Finance berada pada Rp 48,5 triliun, yang merupakan pertumbuhan sebesar 8% dibandingkan pada kuartal pertama tahun 2013.
“Pertumbuhan kredit Danamon disertai oleh kualitas aset yang membaik. Rasio non performing loans (NPL) yang berada pada posisi 1,9% pada akhir bulan Maret 2014, membaik secara signifikan dibandingkan 2,5% pada periode yang sama tahun sebelumnya,” kata Vera Eve Lim, Chief Financial Officer dan Direktur Danamon.
Mengenai dana pihak ketiga, Danamon membukukan pertumbuhan pada giro dan tabungan (current accounts and savings/CASA) sebesar 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 47 triliun. Secara rinci, giro atau current accounts tumbuh sebesar 16% menjadi Rp 18,4 triliun, dan tabungan atau savings tumbuh sebesar 9% menjadi Rp 28,3 triliun. Dengan pertumbuhan ini, giro dan tabungan berkontribusi sebesar 42% dari total dana pihak ketiga Danamon yang berjumlah sebesar Rp 111,9 triliun. Deposito atau time deposit, yang merupakan bagian dari dana pihak ketiga selain giro dan tabungan, tumbuh sebesar 38% menjadi Rp 65 triliun. Dengan demikian, total pendanaan Danamon, yang mencakup dana pihak ketiga dan dana jangka panjang (long term funding), tumbuh sebesar 22% dibandingkan kuartal pertama tahun 2013 menjadi Rp 139 triliun.
Pada akhir bulan Maret 2014, rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau regulatory loan to deposit ratio (LDR) mencapai 94,1%, membaik secara signifikan dibandingkan 103,5% pada kuartal pertama tahun 2013. Sementara itu, rasio kredit terhadap total pendanaan Danamon secara konsolidasi (consolidated loan to total funding) berada pada posisi 86,7% pada akhir Maret 2014 dibandingkan 89,4% pada periode yang sama tahun lalu. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) konsolidasi Danamon berada pada posisi 18,8% sementara CAR standalone berada pada posisi 18,4% pada akhir Maret 2014.
Danamon berencana untuk mempertahankan 30% dividend payout ratio dengan syarat mendapatkan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang akan dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2014. (*)