Jakarta, Wartapena. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengeluarkan rilis baru, yakni per 30 April 2014 jumlah bank peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan adalah sebanyak 1.914 bank yang terdiri atas 119 bank umum dan 1.795 BPR. Hal ini merupakan pencapaian LPS untuk meningkatkan pengawasan terhadap perbankan nasional dan sesuai dengan fungsi LPS sebagai penjamin simpanan nasabah penyimpan dan aktif memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya.
Setiap bank yang menjalankan kegiatan usaha di wilayah RI, wajib menjadi peserta penjaminan LPS, termasuk kantor cabang bank asing. Menurut Kartika Wirdjoatmojo Kepala Eksekutif LPS, fungsi penjaminan LPS akan terus dikembangkan, tidak sekedar bank umum dan BPR. “Tantangan LPS selanjutnya adalah wacana untuk melakukan penjaminan asuransi untuk melindungi nasabah-nasabah,” jelasnya di sela acara paparan kinerja di Jakarta (14/5).
Sampai dengan 30 April 2014, LPS telah melakukan likuidasi sebanyak 58 BPR & 1 bank umum dengan total biaya klaim seluruhnya menjadi Rp737,22 miliar. Sedangkan total aset LPS per 30 April 2014 berubah menjadi Rp47,78triliun. Kenaikan terbesar dari pendapatan premi pada akhir Januari 2014.
Update Mutiara
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hari ini mengumumkan update terkait penjualan saham Bank Mutiara. Pada tahap penawaran awal (preliminary bid) telah tersaring 11 investor potensial dari calon 18 investor yang telah menyampaikan pernyataan minat (letter of Interest).
Berikut profil komposisi investor yang lolos tahapan prakualifikasi.
Selanjutnya prequalified bidder diminta menyampaikan penawaran awal pada tanggal 2 Juni 2014 sampai dengan 5 Juni 2014 (paling lambat pukul 18.00 WIB) dan proses penilaian tahap penawaran awal akan dilakukan pada tanggal 5 – 9 Juni 2014 dan hasilnya akan diberitahukan kepada calon investor sekitar tanggal 12 Juni 2014. “Sebagai bagian dari keterbukaan informasi dan praktek GCG (Good Corporate Governance, red), LPS akan melakukan due diligence kepada calon investor yang lolos pada tahapan penawaran awal pada data room di Bank Mutiara,” tukas Kartika Wirjoatmojo. (*)